atas
tengah
Israel Akan Kirim Pesawat Antariksa ke Bulan pada 2019, Ternyata Ini Tujuannya |
Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan. Namun, bukan pihak badan antariksa negeri zionis atau ISA yang mengirimkannya, melainkan sebuah organisasi nirlaba.
SpaceIL, nama organisasi tersebut, mengungkapkan bahwa pesawat antariksa itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Desember 2018.
Seperti dikutip dari BBC News, Selasa (10/7/2018), pesawat antariksa tersebut akan digendong roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX kepunyaan Elon Musk.
Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan (SpaceIL)
Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan (SpaceIL)
Liputan6.com, Yehud - Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan. Namun, bukan pihak badan antariksa negeri zionis atau ISA yang mengirimkannya, melainkan sebuah organisasi nirlaba.
SpaceIL, nama organisasi tersebut, mengungkapkan bahwa pesawat antariksa itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Desember 2018.
Seperti dikutip dari BBC News, Selasa (10/7/2018), pesawat antariksa tersebut akan digendong roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX kepunyaan Elon Musk.
Sesampainya di Bulan, instrumen dalam pesawat tersebut dirancang untuk menancapkan bendera Israel di permukaan satelit alami Bumi tersebut dan meneliti medan magnetnya.
Proyek SpaceIL dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize, yang menawarkan hadiah total US$ 30 juta untuk menginspirasi orang agar mengembangkan metode eksplorasi robotik di angkasa luar dengan biaya serendah mungkin.
Namun, hingga kompetisi tersebut berakhir pada Maret 2018, belum ada yang memenangkan hadiah sebesar US$ 20 juta yang seharusnya diberikan pada program pendaratan di Bulan.
Meski sempat mengalami kemunduran, SpaceIL terus mengembangkan pesawat antariksanya, yang dibangun dengan menggandeng Israel Aerospace Industries (IAI), perusahaan milik pemerintah Tel Aviv.
Sejauh ini, proyek tersebut telah menghabiskan dana sebesar US$ 8,8 juta, sebagian besar diperoleh dari miliarder Israel kelahiran Afrika Selatan, Morris Kahn.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kota Yehud, Selasa kemarin, Ido Anteby, CEO SpaceIL mengatakan, pesawat antariksanya akan jadi wahana terkecil yang akan mendarat di Bulan.
Diameternya sekitar 2 meter, dan tinggi 1,5 meter. Bobotnya pun relatif ringan yakni 585 kilogram -- 400 kilogram di antaranya adalah bahan bakar yang akan terbakar tatkala pesawat tersebut mendarat di Bulan.
Pesawat antariksa itu adalah sebuah "hopper", yang akan mendarat dan kemudian lepas landas lagi dengan bahan bakar yang tersisa dalam sistem propulsi.
Wahana tersebut juga akan melakukan pendaratan kembali sejauh 500 meter dari titik pertama, seperti yang disyaratkan XPrize.
SpaceIL, nama organisasi tersebut, mengungkapkan bahwa pesawat antariksa itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Desember 2018.
Seperti dikutip dari BBC News, Selasa (10/7/2018), pesawat antariksa tersebut akan digendong roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX kepunyaan Elon Musk.
Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan (SpaceIL)
Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan (SpaceIL)
Liputan6.com, Yehud - Pada Februari 2019, pesawat antariksa milik Israel dijadwalkan akan mendarat di permukaan Bulan. Namun, bukan pihak badan antariksa negeri zionis atau ISA yang mengirimkannya, melainkan sebuah organisasi nirlaba.
SpaceIL, nama organisasi tersebut, mengungkapkan bahwa pesawat antariksa itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Desember 2018.
Seperti dikutip dari BBC News, Selasa (10/7/2018), pesawat antariksa tersebut akan digendong roket Falcon 9 milik perusahaan SpaceX kepunyaan Elon Musk.
Sesampainya di Bulan, instrumen dalam pesawat tersebut dirancang untuk menancapkan bendera Israel di permukaan satelit alami Bumi tersebut dan meneliti medan magnetnya.
Proyek SpaceIL dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize, yang menawarkan hadiah total US$ 30 juta untuk menginspirasi orang agar mengembangkan metode eksplorasi robotik di angkasa luar dengan biaya serendah mungkin.
Namun, hingga kompetisi tersebut berakhir pada Maret 2018, belum ada yang memenangkan hadiah sebesar US$ 20 juta yang seharusnya diberikan pada program pendaratan di Bulan.
Meski sempat mengalami kemunduran, SpaceIL terus mengembangkan pesawat antariksanya, yang dibangun dengan menggandeng Israel Aerospace Industries (IAI), perusahaan milik pemerintah Tel Aviv.
Sejauh ini, proyek tersebut telah menghabiskan dana sebesar US$ 8,8 juta, sebagian besar diperoleh dari miliarder Israel kelahiran Afrika Selatan, Morris Kahn.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kota Yehud, Selasa kemarin, Ido Anteby, CEO SpaceIL mengatakan, pesawat antariksanya akan jadi wahana terkecil yang akan mendarat di Bulan.
Diameternya sekitar 2 meter, dan tinggi 1,5 meter. Bobotnya pun relatif ringan yakni 585 kilogram -- 400 kilogram di antaranya adalah bahan bakar yang akan terbakar tatkala pesawat tersebut mendarat di Bulan.
Pesawat antariksa itu adalah sebuah "hopper", yang akan mendarat dan kemudian lepas landas lagi dengan bahan bakar yang tersisa dalam sistem propulsi.
Wahana tersebut juga akan melakukan pendaratan kembali sejauh 500 meter dari titik pertama, seperti yang disyaratkan XPrize.
Sumber:https://www.liputan6.com/global/read/3585073/israel-akan-kirim-pesawat-antariksa-ke-bulan-pada-2019-ternyata-ini-tujuannya
NASA dan Badan Luar Angkasa Israel (ISA) akan bekerja bersama untuk misi komersial non-profit SpaceIL Israel untuk mengirim pesawat luar angkasa mirip spider ke bulan, dan mereka diperkirakan akan mendarat secepat 2019.
Badan antariksa AS telah menandatangani perjanjian dan akan menyumbangkan laser retroreflector untuk membantu dengan pelacakan darat dan dukungan jaringan Deep Space untuk membantu dalam komunikasi misi.
Pesawat luar angkasa spider-seperti-mendarat di bulan akan berarti Israel adalah salah satu dari hanya tiga negara sejauh ini telah mencapai pendaratan yang dikendalikan pada permukaan bulan.
Probe akan diluncurkan pada bulan Desember dari Cape Canaveral di atas roket SpaceX Falcon 9.
Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan: "Saya senang untuk memperluas kemajuan dalam kerja sama komersial yang kami buat di orbit rendah Bumi ke lingkungan bulan dengan perjanjian baru ini dengan Israel Space Agency dan SpaceIL.
"Kemitraan inovatif seperti ini akan menjadi penting saat kita maju ke Bulan dan menciptakan peluang baru di sana."
Kepala SpaceIL Ido Anteby mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami semua berharap pesawat ruang angkasa kami hanyalah bagian pertama dan akan ada lebih banyak misi ruang angkasa dan tantangan teknologi yang akan datang."
Menteri Sains Ofir Akunis mengatakan: “Kerja sama antara Israel dan AS semakin kuat di semua bidang, seperti kemitraan antara NASA dan Badan Antariksa Israel.
"Israel bangga menjadi bagian dari perjalanan baru ke bulan dan memajukan kemampuan teknologi kami di mana-mana."
ISA dan SpaceIL akan berbagi data dengan NASA dari magnetometer lunar SpaceIL yang dipasang di pesawat.
Kesepakatan itu ditandatangani di Jerman selama Kongres Astronomi Internasional ke-69.
Kesepakatan itu terjadi tiga bulan setelah kepala NASA Jim Bridenstine mengunjungi Israel mengatakan dia akan memperluas hubungan agensi dengan negara Yahudi itu.
Proyek ini dimulai tujuh tahun lalu sebagai bagian dari kontes teknologi Google untuk mendaratkan probe kecil di bulan.
ISA dan SpaceIL akan berbagi data dengan NASA dari magnetometer lunar SpaceIL yang dipasang di pesawat.
Kesepakatan itu tertulis di Jerman selama Kongres Astronomi Internasional ke-69.
Kesepakatan yang terjadi tiga bulan setelah kepala NASA Jim Bridenstine kunjungi Israel mengatakan dia akan memperluas hubungan agensi dengan negara Yahudi itu.
Proyek ini dimulai tujuh tahun sebagai bagian dari teknologi Google untuk mendaratkan penyelidikan kecil di bulan.
Badan antariksa AS telah menandatangani perjanjian dan akan menyumbangkan laser retroreflector untuk membantu dengan pelacakan darat dan dukungan jaringan Deep Space untuk membantu dalam komunikasi misi.
Pesawat luar angkasa spider-seperti-mendarat di bulan akan berarti Israel adalah salah satu dari hanya tiga negara sejauh ini telah mencapai pendaratan yang dikendalikan pada permukaan bulan.
Probe akan diluncurkan pada bulan Desember dari Cape Canaveral di atas roket SpaceX Falcon 9.
Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan: "Saya senang untuk memperluas kemajuan dalam kerja sama komersial yang kami buat di orbit rendah Bumi ke lingkungan bulan dengan perjanjian baru ini dengan Israel Space Agency dan SpaceIL.
"Kemitraan inovatif seperti ini akan menjadi penting saat kita maju ke Bulan dan menciptakan peluang baru di sana."
Kepala SpaceIL Ido Anteby mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami semua berharap pesawat ruang angkasa kami hanyalah bagian pertama dan akan ada lebih banyak misi ruang angkasa dan tantangan teknologi yang akan datang."
Menteri Sains Ofir Akunis mengatakan: “Kerja sama antara Israel dan AS semakin kuat di semua bidang, seperti kemitraan antara NASA dan Badan Antariksa Israel.
"Israel bangga menjadi bagian dari perjalanan baru ke bulan dan memajukan kemampuan teknologi kami di mana-mana."
ISA dan SpaceIL akan berbagi data dengan NASA dari magnetometer lunar SpaceIL yang dipasang di pesawat.
Kesepakatan itu ditandatangani di Jerman selama Kongres Astronomi Internasional ke-69.
Kesepakatan itu terjadi tiga bulan setelah kepala NASA Jim Bridenstine mengunjungi Israel mengatakan dia akan memperluas hubungan agensi dengan negara Yahudi itu.
Proyek ini dimulai tujuh tahun lalu sebagai bagian dari kontes teknologi Google untuk mendaratkan probe kecil di bulan.
ISA dan SpaceIL akan berbagi data dengan NASA dari magnetometer lunar SpaceIL yang dipasang di pesawat.
Kesepakatan itu tertulis di Jerman selama Kongres Astronomi Internasional ke-69.
Kesepakatan yang terjadi tiga bulan setelah kepala NASA Jim Bridenstine kunjungi Israel mengatakan dia akan memperluas hubungan agensi dengan negara Yahudi itu.
Proyek ini dimulai tujuh tahun sebagai bagian dari teknologi Google untuk mendaratkan penyelidikan kecil di bulan.
Sumber:https://www.express.co.uk/news/science/1026542/nasa-israeli-space-agency-spaceil-moon-landing-space-news-space-x-falcon-9